HUBULO Tuan Rumah Apel HSN 2025 Tingkat Provinsi Gorontalo
HUBULO-Pesantren HUBULO ditunjuk menjadi tuan rumah pelaksanaan Apel Hari Santri 2025 Tingkat Provinsi Gorontalo. Hari Santri Nasional untuk tahun 2025 ini mengambil tema " MENGAWAL INDONESIA MERDEKA, MENUJU PERADABAN DUNIA". Kegiatan Apel Hari Santri 2025 ini di pimpin langsung oleh Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Gorontalo Dr. H. Kaswad Sartono, M.Ag yang di hadiri oleh Waka Polres Bone Bolango Kompol Berty Henry Runtukahu, SE, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Gorontalo Bambang Setya Permana, Hakim tinggi Pengadilan Agama Provinsi Gorontalo Drs. Kharis, Ketua FKUB Provinsi Gorontalo KH. Abdul Rasyid Kamaru, M.Pd, Ketua MUI Provinsi Gorontalo Prof. Dr. Zulkarnain Suleman, Ketua PWNU Provinsi Gorontalo H. Ibrahim T. Sore, Ketua Wilayah Muhammadiyah Provinsi Gorontalo Dr. H. Sabara Karim Ngou, M.Pd, Habib Salim Al-Jufri, Pimpinan-pimpinan Pesantren Se Gorontalo dan peserta apel seluruh Pondok Pesantren di wilayah Bone Bolango, Kota Gorontalo dan Kabupaten Gorontalo.
Dalam amanat yang dibacakan Pembina Apel Kakanwil Kemenag Provinsi Gorontalo memaparkan bahwa sejak pengesahan undang-undang nomor 18 tahun 2019 tentang pesantren serta peraturan presiden nomor 82 tahun 2021 tentang dana abadi pesantren, negara secara resmi mengakui dan mendukung fungsi pesantren sebagai lembaga pendidikan, dakwah, dan pemberdayaan masyarakat. Kakanwil juga mengingatkan bahwa kalangan pesantren harus membekali santri dengan kompetensi lintas bidang. "santri jangan hanya hafal kitab kuning, namun juga harus mampu bersaing dibidang teknologi, sains, dan bahasa" ujarnya.
Kakanwil menutup amanatnya dengan mengajak seluruh pihak untuk menjadikan pesantren sebagai pusat pengembangan karakter bangsa dan nilai peradaban. "Pesantren adalah benteng moral bangsa yang jasa-jasanya belum tertulis secara penuh dalam buku sejarah" tuturnya.
Hari Santri Nasional bukan sekedar perayaan tetapi pengingat tanggung jawab sejarah, dari pesantren tumbuh generasi yang memadukan iman dan ilmu, tradisi dan inovasi,. Melalui santri dunia menyaksikan bahwa agama dan kebangsaan dapat berpaadu demi kemanusiaan yang adil dan beradab (Romi_82).